Revolusi Hijau: Pemanfaatan Maggot untuk Mengubah Ampas Tahu Menjadi Pakan dan Pupuk Organik Berkualitas
Tim PNUP melaksanakan pengabdian kepada masyarakat Kel. Karang Anyar sebagai sentra industri tahu di Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pelatihan inovasi pengolahan ampas tahu (okara) menjadi pakan ternak dan pupuk organik dengan menggunakan maggot (lalat BSF). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pak Nasrullah, ST., selaku lurah, Pak John Hence Maengkom, SE ketua RW 1, Bapak Ridwan SE ketua lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan para pengrajin tahu termasuk ketua panguyuban para pengusaha tahu di kelurahan Karang Anyar, kecamatan Mamajang Makassar,. (Selasa, 30/07/2024)
Menurut Rahmiah Sjafruddin, ST.,M.Eng sebagai ketua tim pengabdian penggunaan maggot dalam pengolahan ampas tahu akan menigkatkan nilai jual dari ampas tahu. Produk yang dihasilkan berupa pakan dan pupuk organik yang dapat berpeluang sebagai usaha baru bagi masyarakat di kelurahan Karang Anyar. Kegiatan ini, disambut baik oleh warga termasuk dukungan dari aparat desa. Ibu Khadijah, salah satu pengrajin tahu di kelurahan Karang Anyar mengatakan bahwa ini adalah hal baru dan menarik bagi mereka. Selama ini mereka belum memanfaatkan ampas tahu tetapi langsung diambil oleh para peternak. Yang jadi persoalan apabila pengambilan ampas tahu tidak lancar, akan menjadi masalah karena ampas tahu cepat rusak dan berbau busuk. Hal ini pun diungkapkan oleh ketua LPM Ridwan SE bahwa kegiatan ini, sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat karena hampir 70% warga di kelurahan Karang Anyar sebagai pengrajin tahu dan diperkuat dengan dukungan Pak Nasrullah ST selaku Lurah di Karang Anyar.
Kegiatan pengabdian ini juga dihadiri oleh HR Fajar, ST,M.Eng, Mahirullah, M.T dan Ibu Afrianti S. Lamuru., M.Sc selaku tim dalam kegiatan PKM PNUP dan melibatkan tujuh mahasiswa Jurusan Teknik Kimia, Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Berkelanjutan.
HR Fajar, ST,M.Eng mengungkapkan bahwa Pengolahan ampas tahu menjadi pakan dan pupuk organik yang memiliki berbagai manfaat yang signifikan dan mengurangi limbah padat. Produk yang dihasilkan pada kegiatan pengabdian berupa pakan ternak berupa maggot dan pupuk organik padat yang dikemas secara menarik.
Keberhasilan pengolahan ampas tahu menjadi produk dengan bran Nuggot (Nutri maggot) dan kompasia (kompos Indonesia) diharapkan menjadi salah satu solusi bagi pengrajin industri tahu dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Kedepannya menurut HR. Fajar, ST.,M.Eng dan Rahmiah Sjafruddin, ST.,M.Eng kelurahan Karang Anyar dapat diintegrasikan ke dalam program Ecoedukasi yakni kombinasi dari ecowisata dan edukasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang lingkungan serta mendukung keberlanjutan alam melalui pengalaman wisata yang edukatif. Melalui edukasi, demonstrasi praktis, dan pengembangan ekonomi lokal, ecoeduwisata ini dapat meningkatkan kesadaran akan praktik berkelanjutan dan mendukung pencapaian beberapa tujuan SDGs yang telah dicanangkan oleh 197 Negara di dunia.