Inovasi Muda Berdaya: Mahasiswa KKN-P PNUP Ciptakan Perubahan Nyata di Desa
Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) kembali mencetak generasi emas melalui Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P). Sebagai wujud nyata dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), 124 mahasiswa D4 Teknologi Rekayasa Kimia Berkelanjutan (TRKB) Teknik Kimia terjun langsung ke Desa Majannang dan Manimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, selama 19 hari penuh, mulai 1 Agustus 2024. Program ini bukan hanya sekadar kegiatan rutin, melainkan upaya konkrit dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan siap menjawab tantangan dunia industri.
Program KKN-P di Desa Manimbahoi mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah desa. Hal ini terlihat dari kehadiran Kepala Desa, Bapak Drs. Kamaruddin, beserta lima Kepala Dusun, ibu-ibu PKK, dan unsur pemerintahan lainnya dalam menyambut kedatangan mahasiswa. Dukungan yang begitu besar ini tentu akan sangat memotivasi mahasiswa untuk memberikan kontribusi terbaiknya bagi masyarakat.
Dukungan penuh juga diberikan oleh Sekretaris Desa Majannang, Bapak Syafaruddin Dg Siala. Beliau menyambut dengan tangan terbuka kehadiran mahasiswa dan dosen pembimbing. Ungkapan "Bagi kami, ketika sudah meminum air Majannang, bukan lagi tamu tapi keluarga" menunjukkan betapa antusiasnya masyarakat desa dalam menyambut program KKN-P ini.
Yuliani HR, selaku penanggung jawab KKN-P angkatan 3 sekaligus Ketua Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Kimia Berkelanjutan, menjelaskan bahwa program ini melibatkan 124 mahasiswa dan berlangsung selama 19 hari. Semua program kerja yang telah disusun berdasarkan analisis situasi di kedua desa telah melalui tahap uji coba laboratorium untuk memastikan kualitas dan keberlanjutannya. Dengan demikian, mahasiswa siap untuk mengimplementasikan program-program tersebut dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Ibu Ridhawati, Sekretaris Jurusan Teknik Kimia, secara resmi menyerahkan mahasiswa KKN-P kepada pihak desa. Beliau berpesan agar mahasiswa menjaga nama baik kampus baik dari segi akademik maupun etika. Para dosen pembimbing, yaitu Jean Damayanti, Dian Ranggina, dan Mimin Septiani, akan mendampingi mahasiswa dalam menjalankan program kerja yang meliputi pengolahan hasil bumi, pengembangan pariwisata, serta pembuatan pakan dan pupuk. Melalui program ini, diharapkan mahasiswa dapat menunjukkan kompetensi dan integritas dalam menerapkan ilmu rekayasa kimia untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.
Ketua Wilayah Manimbahoi, Syahrul, memaparkan program kerja yang dibagi atas tiga bagian: pengolahan tomat, briket, wisata, dan pupuk. Sementara itu, Arief Budiman, penanggung jawab di Majannang, menjelaskan program kerja yang meliputi pembuatan sabun berbahan minyak jelantah, aroma terapi, dan pakan ternak. Mahasiswa juga akan terlibat dalam kegiatan desa termasuk aktivitas keagamaan, lomba tingkat dusun dan desa, serta mengajar di sekolah-sekolah setempat.
Melalui program KKN-P ini, diharapkan dapat tercipta desa yang mandiri dan berkelanjutan. Dengan menerapkan ilmu yang telah diperoleh di kampus, mahasiswa diharapkan dapat memberikan solusi inovatif bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi pelaksanaan KKN-P di desa-desa lainnya.
(HumasPNUP)
