Inovasi Menjembatani Masa Depan: Ujian Perdana Program Magister S2 Rekayasa Perawatan dan Restorasi Jembatan
Politeknik Negeri Ujung Pandang mencatat sejarah baru dengan diselenggarakannya ujian perdana Program Magister S2 Rekayasa Perawatan dan Restorasi Jembatan pada Rabu, 16 Oktober 2024. Momentum bersejarah ini ditandai oleh presentasi tesis Asdar Azis, alumni pertama program ini, yang berjudul "Investigasi Forensik dan Solusi Restorasi pada Keruntuhan Jembatan Jenelata."
Dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Hamzah Yusuf, MT sebagai ketua penguji, sidang tesis ini berlangsung di ruang rapat lantai 2 Jurusan Teknik Sipil. Prof. Hamzah menekankan signifikansi tesis ini dengan menyatakan, "Tesis ini bukan sekadar karya akademis, melainkan jawaban nyata atas tantangan infrastruktur yang kita hadapi. Ini adalah bukti bahwa pendidikan tinggi kita mampu menghasilkan solusi praktis untuk masalah dunia nyata."
Kehadiran Dr. Andi Muhammad Subhan, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, memberikan dukungan moral dan institusional yang signifikan. Panel penguji yang terdiri dari para ahli terkemuka di bidangnya menjamin evaluasi yang komprehensif dan berkualitas tinggi. Dengan Prof. Dr. Ir. Abdul Rivai Suleman, M.Si sebagai Sekretaris Penguji, serta kontribusi Rizky Hadija Fahmi, ST, MT, Ashari Ibrahim, S.ST.,MT., Dr. Ir. Dasry Pasmar, MT., dan Dr. Hasmar Halim, S.T.,M.T sebagai anggota penguji, memberikan perspektif komprehensif dalam evaluasi tesis ini.
Keberhasilan Asdar Azis meraih nilai A (Cumlaude) menjadi bukti nyata kualitas penelitian dan dedikasi dalam menghadapi tantangan infrastruktur kritis. Tesis ini menawarkan wawasan mendalam tentang pentingnya analisis keruntuhan infrastruktur dan solusi inovatif untuk restorasi, menunjukkan relevansi ilmu rekayasa dalam menghadapi tantangan infrastruktur masa depan.
Wakil Direktur III, Adam Rasid, S.Sos.,M.Si., menyampaikan harapan pimpinan agar program ini dapat mencetak lebih banyak master di bidang ini. Beliau menekankan komitmen untuk meningkatkan dan mempromosikan program studi ini guna menarik lebih banyak mahasiswa, sejalan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) institusi.
"Keberhasilan ini adalah langkah awal yang membanggakan. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan berharap dapat terus memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam proses akademik mereka," ungkap Adam Rasid, mewakili pimpinan institusi.
Dengan semangat dan dedikasi, Asdar Azis telah membuktikan bahwa generasi baru insinyur siap menghadapi tantangan kompleks di dunia nyata. Prestasi ini menegaskan bahwa penelitian dan inovasi adalah kunci menuju solusi infrastruktur yang berkelanjutan, membuka jalan bagi masa depan rekayasa sipil yang lebih cerah di Indonesia.
(HumasPNUP)