English | Bahasa Indonesia

Detail Berita

Tim PKM PNUP Dorong Kemandirian Petani dan Peternak melalui Produksi Pupuk Organik

22 Apr 2025 - 04:34 WITA · 22 Apr 2025 - 15:08 WITA · PUBLIC RELATION · 51

(HumasPNUP) - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) berhasil melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dengan mengusung konsep ekonomi sirkular di Desa Barembeng, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa. Program yang berlangsung selama empat bulan, dari Mei hingga Agustus 2024 lalu, telah membawa dampak positif bagi peningkatan kapasitas petani dan peternak dalam memanfaatkan sumber daya lokal secara berkelanjutan.

Program ini diketuai oleh Rasyidah Nadir, S.E., M.Sc., dengan dukungan tim dosen yang terdiri dari Kartini, S.Ag., M.Pd., Dr. Tawakkal, S.E., M.Si., Ak. CA, Herdawati, S.E., M.Sc, dan Yana Firana, S.E., M.Si., Ak. Tim juga dibantu oleh tiga mahasiswa PNUP, yakni Padlu Marwan, Diar Rusanda, dan Akhmad Rizky.

Fokus utama program ini adalah mengubah paradigma masyarakat Desa Barembeng dalam memandang limbah peternakan dan pertanian. Melalui penerapan konsep ekonomi sirkular, tim PKM PNUP mengajak petani dan peternak untuk mengolah limbah seperti kotoran ternak, sekam padi, dan sisa hasil pertanian menjadi kompos organik yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.

"Kami melihat potensi besar di Desa Barembeng, di mana banyak limbah pertanian dan peternakan yang selama ini terbuang sia-sia. Dengan mengolahnya menjadi pupuk organik, kami membantu masyarakat menciptakan produk bernilai tambah sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia," jelas Rasyidah Nadir, Ketua Tim PKM PNUP.

Program pemberdayaan ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, mulai dari sosialisasi, penyuluhan, percontohan, hingga pendampingan intensif. Tim PKM PNUP tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung tentang cara pengolahan limbah menjadi pupuk organik berkualitas.

Dr. Tawakkal menambahkan, "Kami menggunakan pendekatan partisipatif, di mana masyarakat dilibatkan secara aktif dalam setiap proses. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang kami berikan dapat diadopsi dengan baik oleh warga."

Setelah mengikuti program ini, warga Desa Barembeng kini mampu mengaplikasikan pupuk organik di lahan pertanian mereka. Beberapa petani melaporkan adanya perbaikan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman yang lebih baik.

"Kami sangat senang dengan program ini. Sebelumnya, kami tidak tahu bahwa limbah yang kami buang bisa dimanfaatkan. Sekarang, kami dapat menghemat biaya produksi karena tidak perlu membeli pupuk kimia dalam jumlah besar," ungkap salah satu petani peserta program.

Selain manfaat ekonomi, program ini juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Pengolahan limbah menjadi pupuk organik membantu mengurangi pencemaran tanah dan air, serta meminimalkan emisi gas rumah kaca dari pembusukan limbah.

Tim PKM PNUP menekankan pentingnya keberlanjutan program setelah periode pendampingan berakhir. Untuk itu, tim telah membentuk kelompok-kelompok tani yang akan terus mempraktikkan dan mengembangkan produksi pupuk organik secara mandiri.

"Harapan kami, masyarakat Desa Barembeng dapat melanjutkan praktik ekonomi sirkular ini secara mandiri dan berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang peningkatan pendapatan, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan," kata Kartini, salah satu anggota tim dosen.

Herdawati menambahkan, "Kami juga membuka peluang bagi warga untuk mengembangkan pupuk organik ini menjadi produk komersial yang bisa dipasarkan lebih luas, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat."