PNUP Kembangkan Wirausaha Mandiri Berbasis Teknologi
Program kewirausahaan merupakan program yang telah dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran nasional dan menjadi mata kuliah. Sebagai mata kuliah, kewirausahaan di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) diajarkan di setiap program studi untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Pembelajaran kewirausahaan dilaksanakan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman berwirausaha. Selain sebagai mata kuliah, program kewirausahaan di PNUP juga dibuatkan wadah dalam bentuk unit kewirausahaan yang melaksanakan Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) 2019 berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
“PPK merupakan program kegiatan pembimbingan dan pendampingan usaha sekaligus monitoring hasil dan evaluasi usaha yang dilakukan secara berkelanjutan yang didanai Kemenristekdikti tahun 2017 dan berlanjut selama tiga tahun pembiayaan hingga 2019”, demikian disampaikan Nurhayati, S Si., M.T., selaku dosen pengajar kewirausahaan sekaligus ketua PPK PNUP. Melalui PPK diharapkan lahir budaya kewirausahaan di perguruan tinggi dan menumbuhkan motivasi berwirausaha bagi mahasiswa yang berminat menjadi wirausaha baru sehingga pola pikir sebagai lulusan pencari kerja berubah menjadi pencipta kerja.
Pelaksanaan kegiatan PPK terdiri atas beberapa rangkaian yang telah dimulai pada April lalu hingga November. Kegiatan tersebut meliputi sosialisasi, diklat kewirausahaan, magang, pembuaan business plan, penetapan peserta PPK-PNUP 2019, penandatanganan kontrak kerja bantuan dukungan start-up usaha, serta bimbingan teknis penjualan on-line dan branding usaha.
Kewirausahaan di kalangan mahasiswa giat digencarkan sebagai salah satu usaha menekan angka pengangguran dengan memberi bekal kewirausahaan kepada mahasiswa sekaligus sebagai motivasi agar mahasiswa tidak ragu untuk mengembangkan kewirausahaan sehingga pada nantinya mampu menjadi pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global.
Sejak dini harus ditanamkan sugesti di dalam diri setiap mahasiswa bahwa begitu lulus kuliah mereka harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan bukan mencari lapangan pekerjaan. Dengan menciptakan lapangan pekerjaan, berarti akan terserap lagi sejumlah tenaga kerja lainnya sehingga secara tidak langsung dapat memotong mata rantai pengangguran secara perlahan-lahan.