English | Bahasa Indonesia

Detail Berita

Jelang Pelantikan Direktur PNUP Periode 2022-2026 : Ilyas Mansur Pemimpin Baru, Semangat Baru

18 Oct 2022 - 23:09 WITA · 18 Oct 2022 - 23:43 WITA · PUBLIC RELATION · 3,073

Bila tidak ada aral melintang, pergantian direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) akan dilakukan dalam bulan Oktober 2022. Begitu banyak harapan civitas akademika PNUP dalam menanti pemimpin baru PNUP setelah Prof Ir Muhammad Anshar MSi PhD memasuki purna tugas sebagai direktur periode 2018-2022.

Di Usia 35 Tahun PNUP telah merasakan pergantian direktur sebanyak 7 kali dimulai dari bapak Ramli, Andi Mauraga Machmud, Muhammad Suradi, Pirman, Hamzah Yusuf hingga Muhammad Anshar. Maka, dengan tahapan terakhir suksesi, PPCD telah berhasil menetapkan bapak Ilyas Mansur sebagai direktur terpilih periode 2022-2026.

Sri Indriati selaku Ketua PPCD PNUP membenarkan penetapan direktur terpilih PNUP Periode 2022-2026. "Tugas kami telah menyerahkan hasil penetapan Direktur terpilih ke Kemendikbudristek". Tuturnya

Siapa Bapak Ilyas Mansur?

Sejak sukses diberi amanah untuk menahkodai politeknik negeri Fak-Fak (PNF) provinsi Papua Barat selama dua Periode, PNF sekarang dapat disejajarkan dengan politeknik negeri lain yang ada di Indonesia.

Sekarang Ilyas Mansur kembali dipercaya menjadi direktur PNUP Periode 2022-2026 hasil pemilihan dan penetapan PPCD.

Aktif mengajar sejak 2002 sebagai dosen di jurusan teknik mesin, beliau sudah banyak diberi tugas dan amanah seperti ketua jurusan, hingga wakil direktur 3 PNUP. Jadi, jiwa leadership sudah tertanam dalam sanubari Ilyas Mansur.

Bicara keluarga, beliau memiliki seorang istri dan  3 orang anak serta satu cucu, hidup kesederhanaan menjadi slogan dalam keluarga hingga sekarang.

Memimpin PNUP Dengan Model PK BLU

Tidak dapat dipungkiri bahwa sejak berubah PNUP dari satker menjadi BLU, maka civitas akademika menaruh harapan kepada pemimpin baru untuk dapat mengelola salah satu politeknik tertua di Indonesia ini.

Dengan semangat, model, dan modal pengalaman kepemimpinan bapak Ilyas Mansur, maka salah satu hal yang dilakukan adalah menjadikan institusi diolah dengan model kolaborasi bisnis dan memperbanyak link/jejaring. Membangun komunikasi serta menempatkan resources yang begitu banyak dimiliki oleh PNUP menjadi modal awal menginventarisasi kemampuan membawa PNUP lebih MACCAKI akronim dari Mandiri, Amanah, Cekatan, Cerdas, Akuntabilitas, Kolaboratif dan Inovatif.

Sekarang, saatnya semua resources yang dimiliki oleh PNUP dapat bersama-sama membawa institusi lebih sejahtera dan solid.

Perubahan manajemen perguruan tinggi hingga dihadapkan pada era disrupsi perguruan tinggi, dimana perubahan dan pergerakan tidak lagi linear. Cirinya, ditandai dengan VUCA.

VUCA dengan perubahan masif, cepat, dan pola sulit ditebak (Vocality), ketidakpastian (Uncertainty), kompleksitas perubahan (Complexity), tidak jelas arah perubahan akhirnya ambiguitas (Ambiguity).

Dibawah kepemimpinan Ilyas Mansur yang akan mengelola dua kampus (8 hektar dan 30 hektar), 509 Dosen dan tendik, mahasiswa kurang lebih 6000 serta di tahun 2025 APK menjadi 12 ribu student body, kemudian resources lain yang dimiliki PNUP tentu menjadi tantangan tersendiri.

Disisi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) PNUP mencatat penerimaan sekitar 50 milyar per tahun, dan bukan tidak mungkin PNUP mendatang berubah menjadi kampus yang unggul,  berdaya saing tinggi serta perubahan satker menjadi PK BLU yang mampu mengelola unit bisnis yang potensial sehingga mendapatkan finansial untuk meningkatkan sarpras pembelajaran serta mensejahterakan seluruh komponen yang ada di PNUP.

Bravo Bapak Ilyas Mansur, sebagai penutup tidak ada sukses individu maka kuncinya adalah kebersamaan membawa PNUP lebih Maccaki


@poltek_upg