Begini Aktivitas Mahasiswi PNUP peserta ISMAVO di inggris
Setelah mengunjungi Triumph, merek motor yang dikendarai Chris Pratt di film Jurassic World (2015), seorang mahasiswi asal Makassar memperoleh wawasan baru yang tidak pernah didapatkannya dari pembelajaran di dalam kelas. Mulai dari pengembangan desain setiap kendaraan Triumph, proses perakitan, bahkan sampai seberapa sustainable perusahaan tersebut terhadap lingkungan. Ia juga menegaskan bahwa kesempatan untuk berkunjung ke perusahaan ini hanyalah 1 dari 7 industri ternama yang telah dikunjunginya selama 4 bulan di Inggris.
Nuuraan Risqi Amaliah, mahasiswa prodi D-4 Teknik Multimedia dan Jaringan di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), berhasil menerima beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards edisi Vokasi (IISMAVO) tahun 2022 dan mendapat kesempatan untuk belajar di Coventry University, United Kingdom, selama 1 semester. Universitas dengan urutan ke-65 di Inggris untuk tahun 2022 menurut QS National Rank.
Dengan beasiswa yang didanai oleh LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) ini, Nuuraan dapat merasakan suasana belajar di kampus dibawah bimbingan Prof Benny Tjahjono, Professor of Sustainability and Supply Chain Management, Centre for Business in Society (CBiS) (https://www.coventry.ac.uk/research/areas-of-research/business-in-society/). CBiS merupakan salah satu research centre unggulan di Coventry University yang mempunyai jejaring industri yang luas, sehingga mahasiswa IISMA Vokasi yang terpilih tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan kunjungan industri di beberapa perusahaan terkemuka di Inggris.
Pride of Britain Tours: Mengunjungi 7 perusahaan ternama dunia di Inggris
Salah satu kegiatan program IISMAVO yang diikuti oleh Nuuraan beserta 41 awardee lainnya adalah mengunjungi berbagai industri kelas dunia di Inggris. Harapan dari kegiatan ini adalah mahasiswa mampu menganalisa bagaimana industri bersaing dan memberikan nilai kepada pelanggannya, serta gaya manajemen yang digunakan oleh industri tersebut, lalu menyajikannya dalam bentuk laporan kunjungan industri.
“Semua perusahaan yang telah saya kunjungi memberikan saya pengalaman dan ilmu yang berbeda-beda. Hasil analisanya kemudian dikemas dalam bentuk laporan kunjungan industri yang dikerjakan secara berkelompok agar kita dapat saling bertukar informasi dan pendapat,” ucap Nuuraan.
Laporan yang dimaksud berisikan beberapa bagian seperti gaya kepemimpinan perusahaan tersebut, strategi kompetitif mereka, serta kesimpulan yang diperoleh setelah berkunjung ke perusahaan tersebut. Adapun 7 industri ternama yang dikunjungi Nuuraan yaitu Morgan Motor Company, Jaguar Land Rover, Brompton, Mini, Manchester City FC, JCB, dan Triumph.
Skema B: Classroom + Industrial Experience
Selain melakukan kunjungan di industri, mahasiswi PNUP ini juga mendapatkan berbagai mata kuliah yang menarik seperti Circular Economy, mata kuliah dengan prinsip keberlanjutan. Materi ini merupakan ilmu yang sangat berharga karena konsep berkelanjutan masih jarang ditemukan di kampus asalnya. Di mata kuliah ini, Nuuraan diberikan dua project yaitu bioplastics dan Electric Vehicle (EV). Proyek bioplastics menerapkan konsep circular bioeconomy dan bertujuan untuk mencari solusi menggunakan bioplastic supply chain, sedangkan proyek EV mengharuskan Nuuraan dan kelompoknya mengidentifikasi cara menerapkan motor listrik di Indonesia.
Selain itu, Nuuran juga memilih mata kuliah Industry 4.0 yang mempelajari pemanfaatan teknologi industri bagi dunia bisnis, mulai dari Internet of Things, Big Data Analytics, Artificial Intelligence & Machine Learning, 3D Printing, dan lainnya. Mata kuliah ini memiliki dua sesi yaitu lecture, dimana mahasiswa menghadiri kelas untuk mendengarkan materi kuliah, dan seminar untuk berdiskusi dan mempresentasikan implementasi teknologi dalam sebuah bisnis sesuai dengan materi yang telah disampaikan pada lecture sebelumnya.
“Konsep seminar di Coventry University berbeda dengan yang ada di kampus asal saya; di sini seminar merupakan sebuah sesi dimana para mahasiswa berdiskusi secara berkelompok lalu mempresentasikan hasil diskusi mereka ke seluruh kelas,” ujar Nuuraan.
Dia juga mengikuti mata kuliah Business Writing Skills yang mempelajari strategi untuk menyusun surat, dokumen, dan laporan dengan struktur yang tepat. Materi yang dia dapatkan juga membahas tentang cara berkomunikasi yang efektif, meningkatkan kemampuan mendengar, mengamati, dan menganalisa, serta cara membuat catatan yang lebih efisien.
Work Hard, Play Hard
Tidak hanya sekadar belajar dan berkunjung ke industri ternama, Nuuraan juga berkesempatan untuk mengembangkan soft skills-nya selama di Inggris. Selain mata kuliah yang telah disebutkan, dia juga mengikuti kelas Global Leaders Programme (GLP) dimana dia dapat berbaur dengan mahasiswa lokal dan internasional yang ada di Coventry University. Kelas ini sangat cocok untuk mempertajam soft skills mahasiswa karena mereka harus melatih kemampuan berpikir kritis sekaligus berbicara bahasa Inggris yang dimiliki. Program GLP ini juga menawarkan industrial visit ke beberapa perusahaan yang tidak kalah terkenal seperti Drayton Manor Resort, Bloomberg, dan Manchester City FC.
“Pemikiran saya menjadi lebih luas dan terbuka setelah mendengar pendapat dari teman-teman internasional selama mengikuti kelas GLP ini. Pola pikir mereka yang berbeda otomatis membuat saya sadar akan cara berpikir saya yang masih perlu peningkatan,” tutur Nuuraan.
Nuuraan juga mengikuti “Learn to Programme” yang diadakan oleh Coventry University untuk mahasiswa yang ingin mencoba hal-hal baru seperti berkuda, ice skating, dan bouldering. Mahasiswi semester 5 ini memilih untuk mengikuti program Bouldering yaitu memanjat tebing di dalam ruangan (indoor), selama 6 minggu atau 6 pertemuan. Setiap sesinya akan didampingi oleh pelatih yang sudah mahir untuk memastikan para peserta merasa nyaman dan aman selama beraktivitas. Nuuraan yang awalnya tidak pernah mendaki gunung sekarang sudah bisa memanjat tebing dengan nyaman dan percaya diri berkat program yang ditawarkan kampusnya di Inggris.
“Pengalaman yang saya dapatkan selama di Inggris tidak cukup untuk dituangkan dalam kata-kata. IISMA edisi Vokasi ini adalah program flagship dari MBKM yang saya berharap terus berlanjut agar semakin banyak mahasiswa, terutama mahasiswa vokasi, yang bisa merasakan pengalaman berkuliah di luar negeri dan mengembangkan bukan hanya hard skills tetapi soft skills mereka juga,” ungkap Nuuraan.