Peningkatan Kapasitas Produksi Jamur Tiram di Kabupaten Maros Melalui Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen PNUP
Dalam upaya mendukung peningkatan kapasitas produksi usaha budidaya jamur tiram di Kabupaten Maros pada Minggu, 25 Agustus 2024, dosen dari Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) telah berhasil melaksanakan Program Pengabdian pada Masyarakat dengan tajuk "Penerapan Mesin Pengayak dan Pencampur Bahan Media Tanam Jamur Tiram untuk Peningkatan Kapasitas Produksi pada Usaha Budidaya Jamur Tiram Rezeki Berkah."
Program yang dilaksanakan di Desa Jenetaesa, Kabupaten Maros ini, melibatkan para pengusaha lokal yang telah lama berkecimpung dalam industri budidaya jamur tiram. Melalui program ini, tim pengabdian memperkenalkan mesin pengayak dan pencampur bahan media tanam yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi media tanam jamur tiram.
Ketua Tim Pengabdian, Dr.Eng. Baso Nasrullah, S.ST., MT., menjelaskan bahwa mesin ini dirancang untuk mempercepat proses pencampuran dan pengayakan media tanam, sekaligus meningkatkan kapasitas produksi hingga 372 kg per jam. "Dengan mesin ini, petani dapat menghemat waktu dan tenaga, sekaligus menghasilkan media tanam berkualitas tinggi secara lebih konsisten," jelas Dr.Eng. Baso.
Sebelum diterapkan di lapangan, mesin ini telah melalui serangkaian uji coba di Bengkel Mekanik PNUP untuk memastikan seluruh komponen berfungsi dengan baik. Setelah uji coba yang berhasil, mesin tersebut kemudian diuji langsung di tempat usaha Jamur Tiram Rezeki Berkah. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam kapasitas produksi dan efisiensi waktu.
Selain implementasi mesin, tim pengabdian juga memberikan pelatihan kepada petani jamur tiram di Desa Jenetaesa, untuk memastikan mereka dapat mengoperasikan mesin ini dengan benar dan memaksimalkan manfaatnya. Pelatihan ini mendapatkan sambutan positif dari para petani. "Saya sangat berterima kasih kepada tim dosen dari PNUP. Mesin ini sangat membantu kami dalam meningkatkan produksi jamur tiram. Proses pencampuran yang dulu memakan waktu lama, kini bisa kami selesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat," ujar Bapak Umar, salah satu petani jamur tiram setempat.
Program ini tidak hanya memberikan dampak positif pada peningkatan produksi jamur tiram di Kabupaten Maros, tetapi juga membuka peluang bagi petani lain di daerah tersebut untuk mengadopsi teknologi serupa. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen PNUP dalam mendukung pengembangan sektor pertanian lokal melalui inovasi teknologi yang berkelanjutan. (HumasPNUP)