PNUP Dukung Pemberdayaan Petani Jagung Takalar Melalui Program PKM
(HumasPNUP) – Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) terus memperlihatkan komitmennya dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM). Kali ini, PNUP memberikan kontribusi berharga bagi kelompok usaha petani jagung di Kabupaten Takalar, khususnya di Kelurahan Bontokanang, Kecamatan Galesong Selatan, melalui pemberian bantuan berupa mesin pengolah jagung. (27/10/24).
Kelompok usaha petani jagung Sipakabaji yang mengelola lahan seluas 9 hektar ini, selama ini menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan dari hasil panen jagung mereka. Dengan jumlah tenaga kerja yang terbatas dan sebagian besar sudah berumur, pengolahan jagung mereka cenderung terbatas pada penjualan jagung dalam bentuk pipilan, yang harganya relatif rendah. Hal ini menyebabkan pendapatan mereka stagnan bahkan cenderung menurun setiap tahunnya.
Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, PNUP memberikan solusi melalui mesin pengolah jagung yang dioperasikan dengan motor bensin 5,5 HP. Mesin ini memungkinkan petani untuk mengolah jagung menjadi pakan ternak ayam, serta mengolah bonggol jagung yang sebelumnya terbuang menjadi pakan ternak sapi. Keberadaan mesin pengolah jagung ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual produk mereka, karena pakan ternak yang dihasilkan memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan jagung pipilan biasa.
Selama ini, hasil panen jagung yang hanya dijual dalam bentuk pipilan memberikan keuntungan sekitar Rp. 14.000.000 – Rp. 14.500.000,- per siklus tanam-panen (3 bulan) untuk 1 ton jagung. Namun, setelah diolah menjadi pakan ternak ayam, keuntungan yang didapat bisa meningkat lebih dari tiga kali lipat, mencapai sekitar Rp. 55.000.000,-. Hal ini membuktikan bahwa pengolahan jagung memberikan peluang besar bagi petani untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Pemberian bantuan mesin pengolah jagung ini juga bertujuan untuk memberikan variasi dalam penjualan hasil panen, baik dalam bentuk jagung pipilan maupun sebagai pakan ternak yang telah diolah. Dengan adanya mesin tersebut, mitra petani juga dapat memanfaatkan bonggol jagung yang selama ini terbuang menjadi bahan pakan ternak sapi, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Tim pengabdian PNUP tidak hanya memberikan bantuan mesin, tetapi juga aktif melakukan penyuluhan terapan kepada mitra petani. Mereka memberikan pelatihan tentang cara penggunaan mesin pengolah jagung, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya inovasi dalam pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan pendapatan.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PNUP untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat, terutama di sektor pertanian. Kami berharap mesin pengolah jagung ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi mitra petani di Takalar, baik dalam peningkatan pendapatan maupun dalam memotivasi mereka untuk lebih berwirausaha," ungkap Ketua Tim, Ir. Abdul Salam, M.T.
Dengan adanya mesin pengolah jagung ini, diharapkan petani dapat mengoptimalkan hasil panen mereka dan mencapai keberhasilan dalam usaha pengolahan jagung yang lebih efisien. Selain itu, PNUP berencana untuk terus mendampingi mitra dalam mengatasi masalah yang dihadapi, serta menjalin kerja sama lebih lanjut untuk pengembangan usaha mereka ke depan.
Kegiatan PKM ini menunjukkan bahwa PNUP bukan hanya fokus pada pendidikan dan pelatihan, tetapi juga peduli terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Melalui kemitraan seperti ini, PNUP berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong pengembangan wirausaha lokal, serta menciptakan peluang kerja dan peningkatan pendapatan yang lebih baik di masa depan.
Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) adalah lembaga pendidikan tinggi yang berfokus pada pengembangan keahlian praktis dan teknis dalam berbagai bidang. PNUP aktif dalam program pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud kontribusinya terhadap pembangunan sosial dan ekonomi, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.
Tim Pengabdian PNUP yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari Ir. Abdul Salam, M.T. (Ketua Tim), Trisbenheiser, S.T., M.T. (Anggota), Anna Sutrisna S., S.E., M.Sc. (Anggota), serta dua mahasiswa pendamping, Nurhidayanti dan Muh. Kevin Kasmad.