Peningkatan Kualitas Jaringan 4G di Dusun Mario, Bone Melalui Teknologi Distributed Antenna System (DAS)
(HumasPNUP) — Sekelompok mahasiswa Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Ujung Pandang, yang terdiri dari Syahrul Ramadhan, Muh. Adham Amsir, Ahmad Syukur, dan Muh. Yusuf Aditama, berhasil melakukan eksperimen inovatif untuk meningkatkan kualitas layanan (Quality of Service) jaringan seluler 4G di Dusun Mario, Desa Bontojai, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan pada 16 Desember 2024. Eksperimen ini menggunakan teknologi Distributed Antenna System (DAS), yang secara signifikan meningkatkan level sinyal 4G di wilayah terpencil tersebut.
Dusun Mario, yang sebelumnya mengalami tantangan dalam hal akses internet, kini dapat merasakan peningkatan kualitas sinyal hingga lebih dari 20 dB. Hasil eksperimen ini tidak hanya meningkatkan level sinyal 4G, tetapi juga mempercepat akses ke berbagai situs di internet, yang sebelumnya terkendala oleh kualitas sinyal yang rendah.
Menurut salah satu mahasiswa yang terlibat, Syahrul Ramadhan, "Dengan menggunakan prinsip DAS, kami berhasil memperkuat jangkauan sinyal 4G di daerah ini. Teknologi DAS memungkinkan distribusi sinyal secara lebih merata, sehingga masyarakat di dusun ini bisa merasakan manfaat dari teknologi komunikasi modern."
Sulwan Dase, dosen pembimbing dari Politeknik Negeri Ujung Pandang, mengungkapkan harapannya atas potensi besar yang dapat dicapai melalui teknologi ini. "Jika teknologi Distributed Antenna System ini dapat diterapkan di lebih banyak dusun, terutama yang berada di wilayah terpencil, maka siswa-siswi di daerah tersebut akan memiliki akses yang lebih baik untuk mencari sumber-sumber ilmu pengetahuan melalui internet. Ini akan membuka peluang pendidikan yang lebih luas dan setara bagi mereka," kata Sulwan.
Penerapan teknologi DAS di Dusun Mario juga diharapkan dapat mendorong perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat. Akses internet yang lebih cepat dapat mendukung berbagai sektor, mulai dari pendidikan, bisnis, hingga pemerintahan, yang semuanya memerlukan konektivitas yang handal untuk berkembang.
Eksperimen ini menjadi langkah kecil namun signifikan menuju pembangunan desa digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan kualitas jaringan yang lebih baik, masyarakat di Dusun Mario kini dapat memanfaatkan berbagai layanan online seperti pembelajaran jarak jauh, e-commerce, serta pelayanan publik yang berbasis digital.
Meskipun Dusun Mario adalah salah satu contoh dari penerapan teknologi ini, para mahasiswa berharap bahwa eksperimen mereka dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan serupa di desa-desa lainnya yang membutuhkan peningkatan kualitas jaringan seluler. Teknologi DAS dapat menjadi solusi untuk memperbaiki kualitas jaringan di wilayah dengan medan geografis yang menantang, seperti daerah perbukitan atau pedesaan yang terisolasi.
Keberhasilan eksperimen ini menunjukkan betapa pentingnya peran teknologi dalam membuka akses informasi dan mempercepat pembangunan di daerah-daerah terpencil. Dengan adanya teknologi Distributed Antenna System, kualitas layanan seluler di Dusun Mario meningkat pesat, memberikan dampak positif terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat, serta meningkatkan kualitas pendidikan di desa tersebut.
Politeknik Negeri Ujung Pandang terus berkomitmen untuk mendorong pengembangan teknologi komunikasi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.